DPKP Brebes Kab

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbantan) Dinas Pertanian KP

Musyawarah Perencananaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Rabu, 6 Maret 2019. Pelaksanaan Musrenbangtan 2020 ini melibatkan segenap pemangku kepentingan, yang terdiri dari unsur DPRD, Sekretariat Daerah, Staf Ahli Bidang Ekbang, Kepala Baperlitbangda, dan OPD-OPD terkait (DPKP, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan, Dinas PSDA, Dinas Koperasi, Kepala Bagian Perekonomian, Camat se-kabupaten Brebes, Koordinator Program dan kepala BPP tiap kecamatan, perwakilan Desa, dan Dari unsur kelembagaan pertanian (Pengurus Poktan, gapoktan STA Larangan, HKTI, KTNA, dan ABMI). 

Tujuan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) adalah suatu Musyawarah yang dilakukan di tingkat kabupaten untuk menghimpun usulan kegiatan dari tiap-tiap kecamatan sebagai upaya perencanaan pembangunan yang bersifat bottom up (mengakomodir usulan dari bawah). 

Berbagai usulan yang dihimpun selanjutnya akan dijadikan bahan rekomendasi dalam penentuan calon penerima dan lokasi kegiatan pada tahun 2020. Dengan pelaksanaan musrenbangtan ini diharapkan segenap pemangku kepentingan terkait dapat bersama-sama dalam menginvetarisir rencana-rencana pembangunan di bidang pertanian agar dapat sinergi serta dapat mengetahui permasalahan-permasalahan pertanian yang terjadi di lapangan dan dapat bersama-sama dicarikan jalan keluar dan solusi pemecahannya yang nantinya akan dituangkan dalam perencanaan kerja pada tahun mendatang. Melalui perencanaan yang matang dan terarah semoga pembangunan di bidang pertanian dapat lebih baik lagi. 

dari hasil rekap usulan kegiatan dari 17 kecamatan, dalam usulan kegiatan di bidang pertanian sebesar Rp. 50.082.900.000, terdiri atas usulan pembangunan/perbaikan insfrastruktur pertanian sebanyak 196 paket pekerjaan senilai Rp. 36.942.500.000,- (meliputi: Jaringan Irigasi Tersier, Irigasi Air Permukaan, Irigasi Air Tanah Dangkal, Pipanisasi, Embung, Bendung, dam parit, Jalan Usaha Tani). “ujar Kepala dinas Pertanian Ir.Yulia Hendrawati.M.Si dalam paparan sambutan nya

Selanjutnya usulan bantuan alat mesin pertanian sebanyak 427 unit senilai Rp. 5.352.000.000,- (meliputi traktor roda 4, hand traktor, kultivator, transplanter, combine harvester, hand sprayer, kendaraan roda tiga, power trasher, alat pengolah pupuk organik, pompa air, dll). Sedangkan usulan lainnya sebesar Rp. 7.788.400.000 (meliputi pengembangan tanaman pangan, pengembangan hortikultura dan perkebunan, penyuluhan dan kebutuhan BPP). Dari hasil tersebut membuktikan bahwa kebutuhan akan insfrastruktur pertanian masih menjadi prioritas dalam pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Brebes. 

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ir. Iqbal mengatakan perlunya paradigma baru dalam membangun pertanian di kabupaten Brebes ini, menurut beliau lima tahun terakhir ini produktivitas tanaman utama (padi, jagung, bawang merah) mengalami penurunan, hal ini dikarenakan karena menrunnya kualitas lahan akibat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang tak terkendali sehingga menurunkan daya dukung lahan. Perlu ada upaya yang menyeluruh untuk dapat menanggulangi masalah tersebut. “Ujar Ir. Iqbal, selaku Narasumber yang sekaligus membuka acara ini.

Beliau menuturkan tentang pengalaman kunjungan kerja ke suatu daerah di provinsi lampung yang berhasil mengembangkan pertanian organik dimana lahan tersebut dulunya tidak dapat ditanami denga baik namun setelah ada upaya dan kesadaran dari masyarakat bahwa lahan adalah warisan untuk anak cucu maka harus dirawat dengan baik sehingga menggunakan bahan-bahan organik dalam mengolah lahan, hasilnya pun memuaskan. 

mewakili Kepala Baperlitbangda Kab. Brebes Ir. Tety Yuliana, MSc yang  mengemukaan tentang isu kemiskinan di kabupaten Brebes, dimana angka kemiskinan brebes sebesar 17% (peringkat ke 3 terbawah se jawa tengah) sehingga perlu upaya dari seluruh OPD untuk dapat mengarahkan program dan kegiatannya untuk menanggulangi kemiskinan. 

Sementara itu, Bapak Sugeng Raharjo, selaku perwakilan poktan desa dumeling kecamatan wanasari mengeluhkan tentang pengelolaan irigasi pertanian dan kurang dari hulu ke hilir. Ia mengemukakan di wilayah wanasari khususnya sepanjang DAS Pemali perlu dibangun bendungan karet, hal ini untuk menaikkan permukaan air permukaan sehingga penggunaan irigasi air permukaan semakin mudah. ” ujar Sugeng Raharjo nya dalam sesi tanya jawab.

dpkp / Musrenbangtan DPKP / 2019-03-27 09:36:33 UTC

Scroll to Top