DPKP Brebes – Produksi cabe yang selalu alami penurunan, pemerintah Kabupaten Brebes kembangkan budidaya cabe dengan tehnologi Cocopeat di polybag dengan skema irigasi tetes. Sebelum mengenalkan dengan cara langsung skema tanam baru itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes menggandeng Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi DKI Jakarta untuk lakukan percontohan di lahan seluas dua hektar yang berada di belakang Balai Penyuluhan Pertanian, (BPP) Kecamatan Tanjung Brebes. Percontohan budidaya cabe tehnologi Cocopeat di Polybag dengan skema Irigasi Tetes itu termasuk sukses tampak hasil dari panen perdana yang begitu memuaskan.
Ketua HKTI Provinsi DKI Jakarta Ir Budi Sumadiyo MBA mengutarakan, budidaya dengan alat serabut kelapa yang diletakkan di Polybag dan memakai system irigasi tetes itu bisa diyakinkan dapat menguntungkan petani cabe sebab dapat membuahkan 5 sampai 6 kali lipat hasil dari sistem tanam yang konvensional yang dikerjakan petani Brebes biasanya. “Dapat kita lihat hasil dari percontohan yang kita kerjakan ini, jika skema ini dapat memberi untung yang lumayan besar buat petani karena hasil panenya dapat lima sampai enam kali lipat di banding kita memakai skema tanam yang biasa,” tuturnya. Budi pun menunjukkan, dari dua hektar tempat percontohan yang sudah ditanam membuahkan sekurang-kurangnya 200 kg /hari yang bisa dipanen kira-kira saat dua bulan. Diluar itu, cabe yang dibuat pun mempunyai kualitas yang tambah lebih baik di banding dari hasil skema tanam langsung ditanah.
Selain itu Kepala Dinas Pertanian serta Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Ir Yulia Hendrawati MSi menjelaskan, dengan budidaya memakai sistem Cocopeat di polybag irigasi tetes tidak ada pupuk yang terbuang sia sia, sebab bila awal mulanya petani lakukan pemupukan lewat cara menyemprot atau menabur yang pada akhirnya si pupuk kemana manakah serta terbuang sia sia, dengan skema ini pupuk langsung disalurkan ke akar hingga bisa terserap optimal masih oleh tumbuhan. “Ya seperti infuse lah, jadi tidak ada pupuk yang tercecer hingga automatis dapat mengirit pengeluaran yang biasa dipakai untuk pemupukan tradisionil,” papar Kepala dpkp Yulia.
Menurutnya, di kesempatan itu pihaknya menyengaja mengundang beberapa Gabungan Kolompok Tani (Gapoktan) yang berada di Kabupaten Brebes untuk lihat dengan cara langsung tempat percontohan yang berada di Kecamatan Tanjung dengan keinginan beberapa gapoktan itu lihat langsung apakah yang dibuat dari skema tanam seperti ini hingga mereka pun tertarik untuk lakukan perihal sama supaya kedepan produksi cabe di Brebes kembali bertambah, baik kualitas ataupun .kuantitasnya.