DPKP Brebes Kab

Hasil Kegiatan PPHT PADI Poktan Adisana Kecamatan Bumiayu

DPKP BREBES – Kegiatan PPHT (Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu) bertempat di Poktan Adisana, Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes. Dalam kegiatan tersebut dilakukan pengamatan agroekosistem pada lahan poktan, penggambaran agroekosistem, diskusi dan presentase terkait pengendalian hama terpadu. Selain itu juga diadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos untuk anggota poktan oleh PPL setempat. Anggota poktan terlihat antusias mengikuti kegiatan tersebut serta diharapkan dapat mendapatkan wawasan baru serta mempraktekkan pembuatan pupuk kompos.

telah dilakukan monitoring pengamatan OPT di desa Kalibuntu, kecamatan Losari, kabupaten Brebes pada hamparan seluas 17 Ha tanaman padi varitas Inpari 32 dan Rajawali, umur tanaman 75 HST. Dalam pengamatan ditemukan OPT 01.01 dengan luas serangan 1 Ha, serta waspada 1 Ha, intenstitas serangan sebesar 3,5%, populasi – ek/rp. Musuh alami OPT tersebut adalah laba-laba serta paederus. Perlu dilakukan monitoring rutin agar serangan OPT dapat terkendali.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka yang perlu dilakukan dalam kaitan dengan OPT adalah :

  1. Mengawal pertanaman secara intensif dengan melakukan pengamatan dan antisipasi dini terhadap serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), Dampak Perubahan Iklim (DPI) serta pemantauan/monitoring secara rutin dan berkelanjutan terhadap perkembangan OPT yang dimulai dari persemaian secara permanen. Melakukan pengendalian OPT secara pre-emtif dengan beberapa cara antara lain pengolahan tanah secara sempurna, penggunaan pupuk organik (padat/cair), perlakuan benih/bibit, optimalisasi penggunaan biopestisida, pelestarian musuh alami dan penanaman refugia.
  2. Mengaktifkan dan memperkuat semaksimal mungkin posko pengendalian OPT di tingkat lapangan, dengan meningkatkan koordinasi dan konsolidasi petugas lapangan (POPT PHP, PPL, Mantri Tani/Petugas UPTD) dan petani pengamat dalam mengantisipasi serangan OPT sedini mungkin, mendekatkan sarana pengendalian yang tersedia dengan sumber serangan OPT, mobilisasi gerakan pengendalian OPT dan mengintensifkan bimbingan pengendalian OPT sesuai prinsip PHT serta meningkatkan pemberdayaan kelompok perlindungan tanaman antara lain regu Pengendali Hama (RPH), alumni SLHPT, SLI, PPHT, PPDPI, PPAH dan P4.
  3. Melakukan perencanaan budidaya tanaman dengan baik sesuai iklim dan kondisi setempat, antara lain dengan pemilihan varietas spesifik lokasi atau varietas yang cukup tahan/toleran terhadap serangan OPT dan bencana alam banjir/kekeringan serta penggunaan pupuk berimbang. 5. Membentuk atau menguatkan Brigade La Nina (Brigade DPI-OPT), Brigade Alsin dan Tanam, Brigade Panen dan Serap gabah Kostraling, Pompanisasi in-out dari dan ke sawah, rehabilitasi jaringan irigasi tersier/kwarter, pengaturan waktu dan pola tanam serta teknik bercocok tanam.
  4. Melakukan koordinasi di tingkat daerah untuk menetapkan kebijakan strategi, serta langkah antisipatif penanganan wilayah-wilayah yang terkena bencana alam banjir/kekeringan dan/atau serangan OPT secara serempak.
  5. Mengoptimalkan bantuan sarana penanganan DPI seperti pompa, memberikan solusi permanen terhadap daerah endemis OPT serta rawan DPI.
    (EL)
Scroll to Top