DPKP Brebes Kab

Gerakan Selamatkan Pangan, Food Waste

DPKP BREBES- Kegiatan Gerakan Selamatkan Pangan, Upaya Mengurangi Food Waste serta Mendorong Penganekaragaman Pangan Lokal khususnya di Kab. Brebes adapaun tujuan kegiatan sebagai untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengurangan food waste serta pentingnya peran konsumsi Penganekaragaman pangan berbasis bahan lokal. kegiatan dilaksanakan aula kantor Dinas pada Senin (21/10).

Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes, Iskandar Agung, S.Pi., M.Si., yang mewakili Kepala Dinas dalam sambutanya terkait produksi sampah nasional. Ia mengungkapkan bahwa total produksi sampah nasional mencapai 67,8 juta ton per tahun, dengan 30% di antaranya merupakan sampah sisa makanan (food waste). “Sampah sisa makanan di Indonesia mencapai 13 juta ton per tahun. Jika ini dikonversikan, mampu memberi makan kepada 28 juta penduduk miskin di Indonesia,” ujar Iskandar Agung.

Lebih lanjut, Iskandar berharap agar program Gerakan Selamatkan Pangan, yang di dalamnya mencakup kegiatan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) serta Stop Boros Pangan, dapat sosialisasikan ke masyarakat. “Tentunya di pundak ibu-ibulah kami berharap sekali program ini bisa disosialisasikan sampai ke tingkat paling bawah, tidak hanya di ruangan ini tapi sampai ke masyarakat,” harapnya.

Catur Raharjo Febrayanto, S.P., M.P., selaku narasumber dari Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Baperlitbangda) Brebes, dalam paparanya mengupas tuntas konsep Food Loss & Food Waste. Ia menjelaskan, “Food loss merupakan penurunan kuantitas pangan yang disebabkan oleh keputusan dan tindakan pemasok makanan dalam rantai makanan sebelum sampai ke ritel, sedangkan food waste terjadi karena keputusan dan tindakan dari pengecer, layanan makanan, dan konsumen.”Ujarnya

Kepala Bidang Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes, Yayuk P. Rahayuningsih, S.P., Dalam paparan pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan melalui pengenalan bahan pangan lokal. “Kita tidak hanya harus bergantung pada nasi sebagai sumber karbohidrat, tetapi juga harus memanfaatkan sumber pangan lokal lainnya seperti kentang, singkong, pisang, gembili, dan talas yang melimpah di sekitar kita,” jelasnya.

Yayuk juga menjelaskan bahwa penganekaragaman pangan adalah upaya untuk meningkatkan ketersediaan serta konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA), yang berbasis pada sumber daya lokal. “Ini penting agar kita tidak selalu bergantung pada satu komoditas saja, yaitu padi,” tambahnya.

Penganekaragaman pangan merupakan konsep yang sangat penting dalam memastikan ketahanan pangan global. Dengan berbagai jenis tanaman dan hewan yang tersedia, kita tidak hanya mendapatkan nutrisi yang seimbang, tetapi juga mendukung keberagaman ekosistem. Namun, di tengah kekayaan ini, kita menghadapi tantangan besar: food loss dan food waste.

Kegiatan ini harapanya menjadi langkah awal dalam memperkuat upaya pengurangan food waste dan mendukung penganekaragaman pangan di Kabupaten Brebes. Dengan gerakan ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes ingin mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola makanan, sekaligus mendorong konsumsi pangan lokal yang lebih beragam dan berkelanjutan.

Scroll to Top