DPKP Brebes Kab

BUDIDAYA KAPULAGA

Tanaman obat-obatan termasuk kapulaga merupakan merupakan komoditas yang harus di kembangkan mengingat permintaan pasar yang cukup tinggi sebagai bahan industri obat tradisional,komestik,farmasi,industri makanan dan minuman.Kapulaga dalam perdagangan internasional digolongkan dalam dua jenis yaitu Kapulaga sabrang dan Kapulaga local.Kandungan minyak atsiri kapulaga sabrang lebih tinggi yaitu 3,5 -7,0 %, sedangkan yang lokal hanya 2,4%.Pola pengusahaan tanaman kapulaga oleh petani masih bersifat sambilan dengan kultur teknis yang masih tradisional,menyebabkan produktivitas kapulaga rendah. Apabila diusahakan secara intensif dapat meningkatkan penghasilan petani

Syarat-syarat tumbuh dan budidaya tanaman kapulaga

IKLIM

Curah hujan : 200-400 mm per tahun, 136 hari hujan per tahun,bulan basah 8 bulan lembab (60-10mm/bln) sekitar 1,5 buan dan bulan kering 2,5 bulan. Ketinggian tempat: Kapulaga lokal 100-700 m dpl,idealnya 400-1400 m dpl. Temperatur/suhu: Suhu harian berkisar 18-30 C, dataran rendah dan sedang berkisar 23-30 C dengan kelembaban udara 60-80%

TANAM

Jenis tanah : Latosol,Andosol dan Podsolik merah kuning. Tekstur tanah lempung, lempung berliat,lempung berpasir,lempung berdebu dan liat berpasir. Bahan organic dan drainase dapat mendukung pertumbuhan kapulaga menjadi subur dan aman dari genangan air

    Topografi: Tanah rata dan tanah lereng.untuk lahan berlereng curam rumpun kapulaga selain dapat di tanam juga berfungsi sebagai penghambat aliran air di permukaan,sehingga erosi dapat ditekan. Keasamaan tanah : Derajat keasamaan tanah (pH) berkisar 5,0-6,8.

PERSIAPAN LAHAN

    Tanaman Kapulaga tidak tahan terhadap sinar matahari langsung dan angina kencang. Oleh karena itu lahan perlu dipersiapkan pohon naungan yang dapat memberikan keadaan lingkungan cukup lembab dengan intensitas cahaya antara lain kelapa, aren,duku,durian,petai,lamtoro/petai cina,sengon,gamal,kopi,pisang,nangka,kenangan

PENGOLAHAN TANAH

    Tanaman kapulaga tidak memerlukan pengelolahan tanah khusus. Bersihkan tanah dari batu-batuan atau sisa tanaman yang ada,sehingga cukup dengan pencangkulan tanah sedalam sekitar 10 cm kecuali pada lubang tanam.

PEMBUATAN LUBANG TANAM

Pembuatan lubang tanam dilakukan dua atau tiga minggu sebelum tanam. Lubang tanam berukuran 40 x 40 cm sedangkan sekitar 40cm. dua minggu setelah penggalian lubang,tanah di kembalikan setelah terlebih dahulu di campur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.di beberapa tempat,pada saat lubang di buat sekaligus langsung dilakukan penanaman.

PERBANYAK DENGAN STEK ANAKAN

Perbanyak tanaman kapulaga tidak lazim menggunakan benih,namun dengan stek anakan. Syarat pemilihan stek anakan sebagai berikut 1) dipilih anakan yang telah berhelai daun 2-10 buah 2) terdapat batang semu,3) rimpangan yang bertunas ,dan 4) mempunyai sedikit akar adventip. Keperluan bibit untuk tiap hektarnya tergantung dari jarak tanamnya.keperluan bibit 

kapulaga lokal berkisar 5.000-10.000 bibit/ha,sedangkan untuk kapulaga sabrang berkisar 2.500-5.000 bibit/ha

Pembibitan dengan menggunakan akar rimpang saja pada umumnya akan mati dan bila dapat tumbuh akan lambat sekali. Cara yang terbaik adalah menggunakan stek dengan dua anakan. Dalam waktu 2-3 bulan setelah tanam akan tumbuh 2-3 buah anakan baru. Pembibitan dengan cara pendederan dapat dilakukan apabila memang persiapan lahan belum dilakukan. Pendederan  dilakukan secara bersamaan atau satu lubang dapat di tanam beberapa stek sekaligus.

WAKTU TANAM DAN CARA TANAM

Saat tanam yang tepat agar pertumbuhan tanaman baik dan subur,sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan (Oktober-Desember). Jarak tanam untuk kapulaga lokal 1 x 1,5 m; 1x 2 m atau 1,5 x 2 m sedangkan untuk kapulaga sabrang adalah 2 x 1 m; 2 x 2 m atau 2 x 3 m. cara penanamnya dengan membuat lubang kecil dan bibit di letakkan sedalam 10 – 15 cm, kemudian tanah di sekitarnya di padatkan, dengan memperhatikan tunas jangan sampai terganggu/rusak/patah

PEMUPUKAN       

Pemupukan dasar diberikan saat sebelum tanam menggunakan pupuk kandang 1-2 kg perlubang dan selanjutnya pemupukan di lakukan pada interval 6 bulan sekali. Dengan dosis 100-140 kg urea, 75-100 kg SP36,dan 75-160kg KCI setiap hektarnya

PEMELIHARAAN

  • Waktu penyulaman sebaiknya pada umur 2-3 minggu setelah tanam
  • Lahan sebaiknya dibersihkan dari gulma karena selain menganggu pertumbuhan juga merupakan tempat persembunyian hama dan penyakit
  • Mulsa diberikan untuk menjaga kelembatan tanah dan menjaga terlarutnya unsur hara. Mulsa dapat berupa daun daun tua dari tanaman naungan atau dari tanaman kapulaga sendiri dengan ketebalan sekitar 3-5 cm
  • Naungan bagi tanaman kapulaga tetap diatur kerimbunannya tetap di jaga agar sinar matahari masuk mencapai 30-70% sehingga jika terlalu rimbun,tanaman naungan perlu di pangkas

Penggemburan tanah perlu dilakukan agar aerasi tanah di sekitar perakaran dan drainase berjalan baik. Pada saat penggemburan tanah,perlu juga dilakukan pembubunan tanaman. Penggemburan tanah dapat dilakukan setiap tiga bulan sekali atau disesuaikan dengan kondisi kesuburan tanah.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

Hama utama tanaman kapulaga adalah kutu,ulat daun,penggerek akar rimpang, penggerek batang,penggerek buah dan kumbang pemakan daun. Penyakit yang sering menyerang pada bagian daun dan akar adalah busuk atau mozaik di sebabkan oleh virus yang di tularkan oleh sejenis aphid (kutu). Pengendalian hama dan penyakit menggunakan prinsip PHT terutama sanitasi lingkungan. Penggunaan pestisida kimiawi merupakan alternative terakhir. Insektisida yang dianjurkan antara lain karbosulfan, karbamat,dan sejenisnya dengan perbandingan dosis 2:1 dan fungsida baik yang bersifat sistemik maupun kota

dpkp / Kapulaga / 2021-01-19 04:54:03 UTC

Scroll to Top